UNTUK MENUJU PENDIDIKAN YANG LEBIH BAIK, PEMKAB GARUT AKAN SEGERA MEMPERBAIKI SARANA PENDIDIKAN

oleh

citizenjournalism.id – Garut. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Garut Ade Manadin mengatakan, Pemulihan Bergerak untuk Merdeka Belajar, “Pendidikan karakter saat ini perlu dijungjung tinggi oleh siapapun, sehingga nilai nilai Pancasila ini harus tetap disebarluaskan oleh pendidik kepada siswanya.

Ade Manadin, mengajak mengajak untuk semua teman guru yang ada di kabupaten Garut, tetap mengabdi kepada bangsa dan negara, dan ujungnya dari pendidikan itu peserta didik, ketika peserta didik terwujud cita – citanya berhasil,” ungkap Ade

“Oleh sebab itu, para guru berubah sesuaikan dengan perubahan saat ini, barangkali ada guru yang tidak mau berubah maka siap – siap guru itu akan tertinggal dengan teknologi, maka guru harus beradaptasi dengan teknologi, sebab perubahan itu sebuah keniscayaan yang tidak bisa di tawar – tawar lagi” pungkasnya.

Perbaikan Sarana Pendidikan
Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat, ratusan ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Garut masuk kategori rusak berat, terancam roboh dan membutuhkan bantuan.

“Sudah ada data 260 ruang kelas SD dan SMP dengan status rusak berat yang harus diperbaiki tahun ini,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin.

Menurutnya, munculnya angka kerusakan ruang kelas SD-SMP dengan kategori berat tersebut, berdasarkan data terbaru hasil pengusulan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang berasal dari tiap wilayah di Garut.

“Itu (data kerusakan) di luar data kategori sedang, kan bisa saja kelas dengan kategori kerusakan sedang tiba-tiba rubuh,” ujar dia.

Ade menyatakan, data kerusakan ruang kelas SD-SMP di Garut memang terbilang rendah dibanding jumlah ruang kelas SD-SMP di Garut yang berkisar di angka 10.200 unit, yang tersabar di 42 Kecamatan.

“Memang tahun ini kami juga terus melakukan pembangunan ruang kelas baru baik yang berasal dari DAK maupun DAU,” kata dia.

Selain itu, mengantisipasi datangnya musibah alam yang sulit dihindari, pihaknya menginstruksikan seluruh sekolah untuk selalu melakukan pengecekan, termasuk melakukan mitigasi bencana bagi siswa.

“Misalnya ruang kelas rusak mohon jangan diisi, apalagi pas hujan dan lainnya,” kata dia.

Rencananya, dalam dua tahun ke depan, Dinas Pendidikan Garut terus melakukan perbaikan ratusan ruang kelas SD-SMP di Garut. “Tahap pertama sudah mulai dimulai tahun ini, sisanya bisa dilanjutkan tahun depan,” kata dia.

Kondisi Siswa Yang Terdampak Bencana
Dinas Pendidikan Kabupaten Garut mendata terdapat ratusan siswa yang terdampak bencana yang terjadi sejak Jumat (15/7/2022).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, mengatakan, berdasarkan pendataannya, terdapat 300 siswa yang terdampak bencana yang terjadi pada Jumat. Terdampak bencana itu artinya seragam dan peralatan sekolah milik para siswa itu terendam banjir.

Menurut dia, pihaknya akan memberikan bantuan kepada para siswa yang terdampak tersebut. Namun, bantuan itu kemungkinan tak akan seluruhnya tersalurkan sebelum hari pertama masuk sekolah.

Karena itu, Ade menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah agar memperbolehkan siswa belajar tanpa seragam untuk sementara waktu, khususnya untuk siswa yang terdampak bencana. “Jadi, siswa terdampak bencana tetap bisa belajar meski tak berseragam,” kata dia.

Selain melalukan pendataan siswa terdampak bencana, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut telah mendata sekolah yang terdampak bencana. Ade menyebutkan, terdapat tiga sekolah yang terdampak banjir pada Jumat kemarin.

“Di Kecamatan Banyuresmi ada dua sekolah dan di Cikajang ada satu sekolah. Jadi di tiga sekolah itu, air masuk ke ruang kelas sampai 2 meter,” kata dia.

Tiga sekolah itu ada SDN 1 Sukaratu dan SMPN 2 Banyuresmi di Kecamatan Banyuresmi. Sementara di Kecamatan Cikajang adalah SDIT Al Ittihad yang terdampak bencana.

Menurut Ade, pihak sekolah sudah melakukan pembersihan di ruang kelas yang terdampak. Karena itu, sekolah akan tetap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar pada Senin.

“Kelas yang masih kotor juga sementara tak digunakan. Kebetulan di sekolah-sekolah itu ada kelas yang kosong, jadi bisa dimanfaatkan,” kata dia.

Dia menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk memfasilitasi siswa berangkat sekolah. Sebab, di beberapa lokasi terdapat jembatan terputus akibat banjir bandang, sehingga siswa harus memutar jauh untuk berangkat ke sekolah.

Ade mencontohkan, di Kampung Dayeuh Handap, terdapat empat siswa yang tinggal di seberang Sungai Cipejeuh. Sementara akses jembatan di wilayah itu terputus akibat banjir bandang.

“Kami sudah koordinasi dengan Polsek Garut Kota untuk bisa menjemput siswa berangkat sekolah. Di tempat lainnya juga sudah dikondisikan,” pungkasnya.

Dokumentasi
Foto : Tim FR
Sumber : Tim FR
Editor : Fardian Antariksa

Tentang Penulis: Fardian Antariksa

Fardian Antariksa
Fardian Antariksa

No More Posts Available.

No more pages to load.