“Situ Ciburuy, laukna hésé dipancing. Nyérédét haté ningali ngeplak caina” sebut lirik dalam lagu Situ Ciburuy.
Situ Ciburuy merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bandung Barat. Keindahan danau ini sudah dikenal sejak lama dan bahkan diabadikan dalam sebuah lagu Sunda.
Ngeplak itu berarti terang atau jernih atau jika dalam bahasa sunda ngeplak itu berarti bodas bersih. Namun kekinian, penggalan lagu karya Benny Corda, seorang musisi dan pencipta lagu era tahun 1950-an ini tak lagi ditemukan secara empirik di Situ Ciburuy.
Sampah dan limbah pabrik tengah menggerogoti kualitas danau yang menjadi salah satu destinasi andalan Jawa Barat itu. Warna air Situ Ciburuy sejak beberapa hari terakhir bahkan berubah menjadi hitam pekat.
Ketua RW 14, Desa Ciburuy, Udin mengatakan air Situ Ciburuy tak hanya berwarna hitam tapi juga mengeluarkan bau tak sedap. Imbasnya 4 RW ikut terdampak karena menjadi pengguna langsung maupun tak langsung dari sumber air Situ Ciburuy.
Warga menduga limbah yang mencemari lingkungan ini bukanlah limbah rumah tangga biasa, pasalnya kondisi air dengan warna hitam pekat dan bau tak sedap ini tidak biasa terjadi sebelumnya.
Limbah tersebut diduga berasal dari pembuangan pabrik yang berada di sekitar Situ Ciburuy, meski demikian Udin tidak mau berspekulasi lebih jauh lantaran belum dilakukan penelitian.
Akibat pencemaran limbah ini, beberapa biota di Situ Ciburuy seperti ikan-ikan naik ke permukaan dan mati mendadak semenjak 5 hari terakhir.
“Ada Nila yang pada mabuk kemarin. Bahkan ada ikan sapu-sapu yang terkenal kuat juga pada mati mengambang. Cukup banyak juga, ada dua karung mah,” papar Udin.
Perairan di Situ Ciburuy ini kerap kali dimanfaatkan oleh warga untuk mengais rezeki. Sejumlah warga memanmfaatkan Situ Ciburuy untuk beternak ikan dengan cara membuat kolam-kolam sederhana di tepian situ.