Bunaken – Bunaken sudah jadi ‘pemain lama’ dalam pariwisata Indonesia. Popularitasnya sudah internasional, sehingga pasarnya pun bule-bule.
Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Utara adalah surga bagi para penyelam dunia. Terumbu karang yang indah dan air laut sebening kaca jadi kunci utama pariwisatanya.
Namun pandemi memukul mundur pergerakan dunia. Tak ada perjalanan apalagi wisata. Bunaken yang tadinya ramai oleh turis, sempat menangis.
Secercah harapan datang saat Indonesia memutuskan untuk berdamai dengan Covid-19. Pelan-pelan perjalanan internasional mulai dibuka dan pariwisata kembali bernapas.
Herol Caroles, pengusaha penginapan Sisters Diver di Bunaken bercerita tentang keadaan miris pulau tersebut di masa pandemi. Katanya, Bunaken benar-benar tak ada wisatawan sama sekali.
Dirinya memulai usaha penginapan dari tahun 2015. Penginapannya digandeng dengan dive center yang dibuka setahun setelah penginapannya. Keluarga Herol adalah satu dari sekian banyak fam yang jadi penduduk pertama di Bunaken.
Bukannya tidak bersyukur, tapi jumlah wisatawan yang datang sampai saat ini belum bisa menyamai era sebelum pandemi. Kira-kira tingkat okupansi di hotelnya baru sekitar 75 persen.
Apalagi ada perbedaan signifikan antara turis dan wisatawan domestik. Kebanyakan yang menginap di Bunaken adalah turis. Sementara wisatawan domestik hanya melakukan trip sehari dengan kunjungan ke beberapa pulau.
“Dulu bule banget. Ada turis Prancis , Belanda, Jerman, Italia, Inggris dan Amerika. Eropa lebih dominan dan kebanyakan keluarga,” jelasnya.
Menurut pengalamannya, belum meningkatnya kunjungan turis juga dikarenakan oleh tiket pesawat yang mahal. Bulan Agustus biasanya jadi high season yang paling dinanti.
Hal senada juga diungkapkan oleh Niklas Tamamekeng, pemandu wisata dan pemilik penginapan di Bunaken. Berkonsep homestay, penginapannya juga sepi karena tak ada turis.
“Yang biasanya menginap itu turis, kalau wisatawan domestik cuma trip sehari saja,” ungkapnya.
Baca artikel detikTravel, “Penginapan di Bunaken Masih Berharap pada Turis Asing” selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news/d-6235099/penginapan-di-bunaken-masih-berharap-pada-turis-asing.