
Ageism atau ageisme adalah istilah untuk merujuk diskriminasi terhadap seseorang berdasarkan umur.
Contoh ageisme adalah ketika seseorang menganggap orang yang lebih muda darinya memiliki lebih sedikit pengetahuan dibandingkan dirinya.
Bahkan, tak jarang mereka menganggap orang yang jauh lebih muda dari mereka tidak mengetahui apa-apa.
Sebaliknya, seseorang yang menganggap orang yang lebih tua darinya sebagai sosok yang sok tahu juga merupakan bentuk ageisme.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Medical News Today, diskriminasi dalam bentuk ageisme kerap tidak disadari, sehingga jarang dianggap sebagai sesuatu yang serius sebagaimana kasus diskriminasi lain yakni rasisme atau seksisme.
Hal ini tidak hanya dialami oleh para orang yang lebih tua saja, karena mereka yang lebih muda juga bisa melakukan ageisme.
Seperti ketika mereka yang lebih muda menganggap yang lebih tua cenderung sok tahu dan kolot.
Ageisme memiliki dampak negatif baik untuk kesehatan fisik dan mental. Ageisme terbagi ke dalam 3 tipe berikut.
1. Ageisme Institusional
Hal ini terjadi ketika membuat kebijakan formal bahkan memperlakukan seseorang berbeda berdasarkan umur mereka.
2. Ageisme Interpersonal
Sebuah situasi dimana kita diperlakukan berbeda berdasarkan umur di lingkup sosial.
3. Ageisme Terinternalisasi
Fenomena ketika seseorang menginternalisasi keyakinan ageism dan menerapkannya pada diri mereka sendiri.
Bentuk ageism juga dapat berubah, bergantung pada situasi dan kondisi dimana fenomena ini dapat berlaku.
Misalnya, ketika seseorang mengakui secara terbuka bahwa ia melakukan tindakan ageisme dan memiliki kepercayaan yang kuat akan hal tersebut.
Seperti halnya ketika seseorang mempengaruhi orang lain dengan stereotip mereka akan sosok remaja yang identik dengan liar dan nakal.
Sebaliknya, ageism yang baik hati melibatkan seseorang yang memiliki keyakinan menggurui terhadap orang-orang berdasarkan usia mereka. (Raden Roro Nabiilah Cakraningtyas)***
Artikel ini sebelumnya tayang di : https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-015497152/mengenal-ageisme-diskriminasi-berdasarkan-umur-yang-sering-dianggap-sepele?page=2