Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mengapresiasi Doni Salmanan yang menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak PPKM. Ungkapan itu, ia unggah dalam tayangan di media sosialnya.
Namun belakangan, Doni yang merupakan afiliator dari broker ilegal Quotex ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Urusan Doni, Indra dan lain-lain, satu saya titip kepada masyarakat agar hidup itu sesuai aturan, itu saja,” kata Ridwan Kamil usai menghadiri acara BPD HIPMI Jabar di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Sabtu (12/3/2021).
“Meraih ekonomi harus sesuai aturan,” ucap pria yang akrab disapa Kang Emil itu menambahkan.
Kang Emil juga mengimbau kepada masyarakat Jabar agar jangan terlalu pamer kekayaan. Apalagi di medsos.
“Kedua, jangan terlalu banyak pamer kekayaan, kadang-kadang didapat dengan cara melanggar aturan,” tuturnya.
Terkait Doni Salmanan kerap memberikan sumbangan, Kang Emil menyebut, jika masyarakat tidak tahu asal usul dana yang disumbangkan.
“Bahwa bersangkutan-bersangkutan suka mengasih sumbangan kan masyarakat tidak tahu, media juga jangan mempermasalahkan masyarakat yang menerima sumbangan,” ujarnya.
Pernah Saksikan Pemberian Bantuan
Terkait, Kang Emil sempat menyaksikan penyaluran bantuan Doni Salmanan kepada masyarakat, ia balik bertanya kepada awak media.
“Coba saya tanya, kenapa kamu bertanya begitu. Datanya apa?,” tanya Kang Emil.
“Hasil motor gedenya (lelang moge jadi sumbangan),” timbal seorang wartawan.
“Apa hubungannya sama Pemprov saya tanya? Enggak ada kang, jadi jangan menyetting seolah-olah pemprov terima uang, itulah ada orang yang menyumbang ke rakyat minta disaksikan oleh Gubernur. Oleh pemerintah provinsi, maka dipersilakan saja,” jelas Kang Emil.
Kang Emil menegaskan, jika dirinya hanya menyaksikan penyaluran bantuan.
“Akang mau nyumbang ke rakyat, mau akang latar belakangnya apa, mau saat krisis, saya akan apresiasi, bukan berarti ada aliran ke pemerintah gitu,” tuturnya.
“Jadi saya titip dalam menyampaikan berita juga proporsional supaya tidak jadi salah paham,” pungkasnya.