5 Metode Ramah Lingkungan untuk Bersihkan Rumah

oleh
(Shutterstock/Marian Weyo)
(Shutterstock/Marian Weyo)

Produk pembersih ramah lingkungan dan alami kini semakin populer dan banyak dijumpai di pasaran. Produk pembersih ini lebih baik untuk lingkungan. Selain itu, produk pembersih tanpa bahan kimia dan wewangian yang keras lebih aman digunakan di sekitar anak-anak dan hewan peliharaan, serta siapa pun di rumah Anda dengan kulit sensitif.

Menurut Brandi Thomas, juru bicara merek pembersih ramah lingkungan Seventh Generation yang dikutip dari Better Homes & Gardens, Sabtu (15/10/2022), produk yang dirancang dari bahan nabati terbarukan adalah solusi berkelanjutan dan sehat untuk tidak hanya rumah konsumen, tetapi juga untuk komunitas dan lingkungannya.

Berikut beberapa cara membersihkan rumah dengan metode ramah lingkungan yang dapat Anda lakukan sehari-hari.

1. Pilih kain pembersih yang dapat digunakan kembali

Masukkan kain pembersih ke dalam mesin cuci, bukan ke tempat sampah. Pertimbangkan untuk menggunakan kain lap yang dapat digunakan kembali untuk menyeka permukaan sebagai pengganti tisu. Kain mikrofiber bekerja sangat baik untuk memoles permukaan dan menjebak kotoran atau debu.

Selain itu, kain mikrofiber juga cepat kering. Setelah menyeka permukaan, cukup masukkan kain ke dalam mesin cuci sehingga Anda dapat mencucinya dan menggunakannya kembali lagi.

2. Membuat larutan pembersih buatan sendiri

Tinggalkan produk pembersih yang keras demi solusi yang dapat Anda buat di rumah. Untuk banyak pekerjaan pembersihan, Anda dapat menggunakan bahan-bahan yang sudah ada di kulkas atau dapur, seperti soda kue, cuka putih, garam, dan lemon.

Misalnya, coba semprotkan shower secara berkala dengan larutan satu bagian cuka putih suling dan satu bagian air. Larutan pembersih buatan sendiri ini dapat membantu melarutkan timbunan endapan kapur dan mengembalikan kilau ke shower.

3. Beralih ke deterjen ramah lingkungan Deterjen tidak harus berwarna cerah atau beraroma tinggi untuk membersihkan pakaian. Untuk kegiatan mencuci pakaian yang lebih berkelanjutan, carilah produk deterjen yang bebas dari pewangi dan pewarna buatan, karena ini sering menjadi penyebab iritasi dan alergi kulit.

Selain itu, pastikan untuk memeriksa label untuk bahan kimia yang berpotensi berbahaya, seperti formaldehida, fosfat, dan dioksan.

4. Gunakan kembali sikat gigi bekas

Daripada membuang sikat gigi bekas, simpanlah untuk membersihkan permukaan di rumah. Sikat gigi sangat bagus untuk membersihkan tempat yang sulit dijangkau, seperti garis nat di antara ubin dan di sekitar tepi bak mandi dan keran.

Anda juga dapat menggunakan sikat gigi bekas untuk menggosok sol karet pada sepatu, membersihkan debu yang membandel pada ventilasi udara, dan mengangkat noda kecil pada karpet. Pastikan sikat gigi yang Anda gunakan untuk membersihkan diberi label yang baik atau disimpan di tempat yang berbeda dari sikat gigi biasa.

5. Beralih ke spons alami

Biasanya terbuat dari bahan sintetis, sebagian besar spons perlu dibuang ke tempat sampah setelah Anda selesai menggunakannya. Untuk solusi yang lebih berkelanjutan, beralihlah ke spons yang terbuat dari bahan alami yang dapat terurai secara hayati seperti selulosa atau serat kapas. Ini berfungsi sama baiknya dengan spons konvensional tetapi dapat dipotong dan dimasukkan bersama kompos di akhir masa pakainya.

 

 

Sumber: Kompas.com

No More Posts Available.

No more pages to load.