
Introvert adalah tipe kepribadian selain ekstrovert yang dikenalkan oleh psikolog Carl Jung pada era 1920-an. Tipe ini kerap diidentikkan dengan sifat pemalu atau kesulitan dalam beradaptasi. Padahal kepribadian introvert dan ekstrovert sebenarnya mengacu pada cara mereka mendapatkan dan menghabiskan energinya.
Individu introvert mudah habis energinya saat berinteraksi dengan banyak orang. Karena itulah, untuk mendapatkan kembali energinya, ia harus sendiri saja. Ini bukan berarti seorang introvert tidak pandai berinteraksi atau tidak bisa menjadi pusat perhatian.
Hanya saja, karena alasan di atas, orang introvert umumnya lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau hanya dengan lingkaran pertemanan yang kecil saja.
Nah, berikut ini lima stereotipatau asumsi yang salah tentang introvert.
1. Individu Introvert adalah Sosok Asosial dan Antisosial
Introvert sering kali disangka asosial bahkan antisosial dan tak mau berbaur dengan orang lain. Ini keliru, mengutip introvertdear.com, para introvert tidak antisosial, mereka hanya menyendiri untuk menyimpan energi mereka.
Energi para introvert akan mudah habis ketika mereka dikelilingi oleh orang banyak. Inilah yang membuat mereka lebih suka menyendiri atau hanya berkumpul dengan sedikit orang yang mereka benar-benar kenal.
2. Introvert Bukan Pemimpin yang Baik
Dalam bukunya yang berjudul Quiet, Susan Cane mengatakan bahwa pribadi introvert memiliki keunggulan sebagai pendengar yang baik dan pemikir yang dalam. Kedua karakteristik tersebut membuat seorang introvert mampu menjadi pemimpin yang baik.
3. Introvert adalah Kekurangan yang Bisa Disembuhkan
Introvert bukanlah sebuah kelemahan atau kelainan seperti penyakit yang harus disembuhkan. Yang benar, introvert memang punya tantangan dalam berinteraksi, tapi mereka tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan tetap memiliki sisi introvert-nya.
Bahkan seseorang cenderung menjadi lebih introvert saat semakin dewasa.
4. Introvert Tak Bisa Jadi Orang Sukses
Umumnya, kemampuan bersosialisasi orang introvert memang rendah, dan ini membuat mereka dipandang tak akan bisa sukses. Ini pernyataan keliru, sebab para introvert memiliki kemampuan tinggi dalam hal melakukan observasi dan berpikir kritis.
5. Introvert Suka Overthinking
Dibanding mengatakan bahwa introvert suka overthinking, lebih tepat mengatakan bahwa seorang introvert senang berpikir secara mendalam dan merenung karena memang begitulah cara mereka memproses pengalaman yang merasa rasakan.
Mengutip Psychology Today, para introvert memikirkan matang-matang segala kemungkinan di pikiran mereka demi menghasilkan keputusan terbaik.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 27 Agustus 2022 – 09:00 WIB oleh Koran SINDO dengan judul “5 Asumsi Salah tentang Introvert yang Harus Kamu Tahu | Untuk selengkapnya kunjungi:
https://gensindo.sindonews.com/read/867827/700/5-asumsi-salah-tentang-introvert-yang-harus-kamu-tahu-1661533722/20